Penantian Panjang
Waktu terus berjalan. Ia tak mau berkompromi untuk berhenti sebentar saja, apalagi untuk mengulanginya kembali. Besok adalah hari pertama aktif kuliah bagi Zul. Di semester 8 ia fokuskan untuk menjadi abdi ndalem di pesantren dan merampungkan skripsnya. Zul juga mempunyai usaha kecil-kecilan untuk membantu menyukupi kebutuhan hidup, kalau ada sisa lebih ia gunakan untuk membeli buku. Suasana malam di pesantren mulai terasa. Awalnya ia sempat ngekost , namun tak bertahan lama, ia mencari pesantren lagi. Selepas ngaji malam, santri mulai sibuk dengan urusannya masing-masing. Tepat pukul sembilan malam Hp Zul bergetar, ada panggilan masuk dari Fahmi. Zul mencari tempat yang lumayan sepi agar tak terganggu. Keduanya bercakap sekitar satu jam. Zul merasa senang dengan maksud yang diutarakan Fahmi, Fahmi ingin melanjut hubungan mereka ke tahap yang lebih serius, masa ta’aruf yang telah mereka jalani semakin memantapkan hati Fahmi untuk hidup bersama Zul. Kini keduanyat tengah dala