Masalah Patung, Ada Oknum yang Ingin Mengadu Domba Pribumi dengan Tionghoa Tuban
Foto; Istimewa |
Tuban
– Hebohnya patung dewa perang di Klenteng Kwik San Bio Tuban menjadi viral di
dunia maya. Klenteng terbesar se-Asia Tenggara ini berdiri kokoh sejak zaman
kerajaan dahulu. Disana berdiri patung Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter
lebih. Keberadaanya berfungsi sebagai tempat wisata bagi pengunjung di klenteng
Kwik San Bio. Diketahui berita tesebut muncul dari sosial media dengan gambar
patung terebut dibandingkan dengan patung Jendral Sudirman. Kamis, (08/03/2017)
Atas
kasus tersebut Abdu Mufidi Muzayyin, Ketum Ikatan Silaturuahmi Mahasiswa Ronggolawe
(ISMARO) Tuban ikut berkomntar aas kejadian tersebut. Ia mengaku turut kecewa
atas kejadia ini, menurutnya tidak ada masalah adanya patung tersebut, lebih
dalam ia menyoroti adanya fihak-fihak yang ingin mengadu domba pribumi dengan
warga tionghoa di Tuban.
“Adanya
patung tersebut sebenarnya tidak masalah, justru akan menarik daya wisata di
Kabupaten Tuban. Atas hebohnya patung dewa perang Kwan Sing Tee Koen yang
dibandingkan dengan patung Jendral Sudirman yang hanya 12 meter bagian dari adu
domba, masyarakat seharusnya tak perlu ikut terbawa suasana.” Terang keturunan
ponpes As-Somadiyah Makam Agung Tuban.
Bangunan
yang diduga belum mempunyai izin dari pemerintah tersebut, menurut Mufid
merupakan akal-akalan pemerintah saja. Ia menganggap ada permainan antara
dalang dengan pemertah yang akan memcah belah warga Tuban.
“Mempunyai
Izin atau tidak keberadaan patung juga berdiri kokoh. Apalagi yang meresmikan
ketua MPR RI langsung, masak pemerintah tidak tahu. Kan tidak masuk akal. Toh kalau
memang belum mempunyai izin kan bisa dibubarkan saat pembangunan. Kita saja
kalau bikin acara kalau tidak ada izin langsung dibubarkan kok”. Paparnya
Lebih
lanjut ia berpesan kepada seluruh warga Tuban dan juga Indonesia jangan terbawa
arus masalah yang tidak penting menurutnya. Ia juga menuturkan pihak-pihak
seperti pemeruntah, MUI, juga elemen masyarakat yang lain lebih baik berbicara
kesenjangan yang ada di Tuban. Pungkasnya. (Red/IT/Ko)
Komentar
Posting Komentar