Cah Tuban Semakin Mesra di Kampus UIN Walisongo Semarang
Catatan Seorang
Anggota...
Semenjak berdirinya
organisasi mahasiswa daerah dengan nama Ikatan Silaturahmi Mahasiswa Ronngolawe
Tuban (ISMARO Tuban) di Kampus UIN Walisongo Semarang sejak 2015 yang lalu
membuat beberapa mahasiswa daerah asal Tuban, Jawa Timur terlohat semakin akrab
dan mesra dalam berhubungan. Berawal dari sebuah perkumpulan kecil yang dikemas
dalam bentuk grup di sosial media satu sama lain saling tegur sapa demi
melancarkan ta’aruf mereka. Terlihat dalam sisi tradisi budaya daerah Cah Tuban
(sebutan derah) menerapkan pola komunikasi dan pendekatan mereka dari yang
terdekat, semisal dari mereka yang dulunya sama almamater sekolah maupun pondok
pesantren.
Tak lepas dari itu
juga mereka dengan kemampuan kelakar-kelakar yang dimiliki oleh masing-masing
individu mampu untuk mrekatkan dan melengketkan hubungan silaturahmi. Sehingga hla
tersebut dapat dilihat dan dijumpai dari beberapa pertemuan dan kegitan yang
dilakukan oleh ISMARO Tuban. Rujakan di kampus sebagai andalan dalam membangun
hubungan emosional lebih akrab, beberapa kali rujakan dilakukan di halaman
audit 2 maupun perpustakaan pusat yang berada di kampus 3.
Dengan jumlah yang
tidak terlalu banyak, laykanya organisasi mahasiswa daerah yang lain, ISMARO
Tuban mempu menujukkan bahwa kekompakan tidak ditinjauberapa besar jumlah
kelompoknya, namun komitmet setiap orang atau cah Tuban yang mampu mereka
tunjukkan bahwa mereka datang mewakili dari sekian yang berhalangan hadir.
Wajah-wajah ganteng
dan cantik yang tergambar dari mereka melukiskan bahwa Wong Tuban tak kalah
jauh dengan keprcayaan masyarakat orang pada umumnya yang mengatakan seperti
daerah Sunda, Jepara, Solo, dll yang mempunyai aset wanita cantik dan lelaki
ganteng. Dalam Ismaro sendiri juga menawarkan bahwa Wong Tuban merupakan idaman
bagi setiap orang.
Meligat dari sisi kebudayaan
dan perjalanan historisnya, Tuban merupakan daerah yang mempunyai peranan besar
dalam berdirinya kerajaan Majapahit, masuknya Islam, serta kemerdekaan Republik
Indonesia. Nah, itulah yang sebernaya menjadi kebanggan putra daerah dimana
mereka haruslah mempunyai kesadaran setiap mereka berada, maka disitulah langit
Tuban dijunjung dan Bumi Tuban diinjak.
Sampai saat ini
beberapa mahasiwa yang menempuh perkuliahan di Kampus UIN Walisongo Semarang
asal Tuban mamou meneberikan dedikasi dan kontribusinya kepada daerah. Kok bisa,?
Ya dengan mereka berkumpul dan berhimpun serta bergerak dalam wadah ISMARO
inilah sejatinya dianatara masing-masing dari mereka membawa nama baik dan
harga diri Tuban.
Dalam perjalanannya
ISMARO Tuban sendiri tangah melakukan beberapa kegiatan dibawah kepemimpinan
Abdul Muvidi Muzayyin yang pada 19 Nopember 2017 nantinya akan mengakhiri masa
jabatannya. Bersama dengan penguru dan anggotanya Muuvid (panggilan akrab)
mampu merekatkan Cah Tuban satu persatu. Sejak awal berdirinya, komitmen yang
ia pegang sangat tinggi sehingga ia mampu membawa ISAMRO Tuban menjadi
organisasi mahasiwa daerah yang sanggup bersaing dengan ormada lain di kampus.
Dengan acara Malam Keakraban
(Makrab) yang pernah diselenggarakan ISMARO Tuban kian hari menjelma menjadi
wadah mahasiwa Tuban yang siap menhadai tantangan zaman di era melenial ini. Pelan-pelan
dari komunikasi dan cara pendekatan sesuai dengan adat daerah Tuban
masing-masing anggota terlohat begitu akrab dan tanpa mereka merasakan adanya
rasa malu atau minder dengan sesama putra-putri Tuban. Dan kedepan semoga
ISMARO Tuban menjadi Epicentrum organisasi mahasiwa daerah di kampus UIN
Walisongo, dan cita-cita jangka panjangnya mampu menembus mecusuar dunia organiasi
mahasiwa.
SELAMAT BERKONGGRES
ISMARO....!!!!
Komentar
Posting Komentar